Mengelola kehadiran lebih dari 1.000 karyawan sekaligus merupakan tantangan besar bagi industri manufaktur. Dengan jumlah karyawan sebanyak itu, sulit memastikan kehadiran setiap individu secara akurat dan real-time. Proses manual, seperti tanda tangan di lembar absensi atau pengawasan langsung, menjadi tidak praktis dan rentan terhadap kesalahan serta manipulasi. Selain itu, dengan karyawan yang mungkin tersebar di berbagai lokasi atau departemen, koordinasi dan verifikasi data menjadi semakin kompleks.

Aktivitas dan pencapaian harian karyawan yang tidak tercatat sepenuhnya bisa menjadi masalah signifikan dalam manajemen sumber daya manusia. Ketika data mengenai tugas yang diselesaikan, waktu yang dihabiskan, dan kontribusi individu tidak terdokumentasikan dengan baik, manajer kesulitan untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas karyawan secara objektif. Ini bisa berdampak pada penilaian kinerja yang kurang adil dan menghambat pengembangan karir karyawan. Selain itu, tanpa catatan yang akurat, sulit untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan atau pelatihan tambahan.